Rabu, 21 Januari 2015

Rumput Odot: Solusi Hijauan Pakan Ternak


Persoalan daging sapi adalah salah satu isu sektor pertanian yang mengemuka beberapa waktu terakhir. Tingginya tingkat konsumsi daging sapi nasional belum diimbangi dengan produktivitas sapi nasional. Pemerintah kemudian mengambil kebijakan impor, baik berupa daging maupun bakalan sapi.
Angka impor bakalan sapi yang tinggi, tidak disadari akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan pakan ternak. Di sisi lain, masih ada lahan tidak produktif yang tidak diusahakan. Direktorat Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian (KSKP) IPB melihat ada potensi lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan hijauan pakan ternak.
Salah satu lahan yang menjadi model pengembangan hijauan pakan ternak (rumput odot) dengan memanfaatkan lahan non produktif adalah lahan di Kampung Cibilik, Desa Nanggerang, Kabupaten Sukabumi. Penanaman rumput odot di kampung yang berbatasan dengan Taman Nasional Gede-Pangrango ini dilakukan di lahan seluas 2 ha. Kasubdit Kajian Strategis dan Program Aksi, Handian Purwawangsa, S.Hut, M.Si dalam pengantarnya menyampaikan bahwa model pengembangan hijauan pakan ternak ini adalah upaya nyata IPB dalam menyumbang solusi penyediaan pakan ternak.
Pada hari Sabtu, 25 Januari 2014 yang lalu, diselenggarakan acara Panen Perdana. Panen Perdana yang dibuka oleh Direktur KSKP IPB, Dr.Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc.F.Trop ini menandai awal pemanenan rumput odot di Kampung Cibilik. Acara ini juga dihadiri oleh Camat Kecamatan Cicurug, Kepala Desa Nanggerang, Petani, Tokoh Masyarakat dan Wartawan dari berbagai media.
Matahari yang bersinar cukup terik dan angin yang berhembus kencang, tidak menyurutkan niat para hadirin untuk melihat langsung lokasi pemanenan yang berada di lereng yang cukup terjal. Rumput odot yang akan dipanen ini memiliki produktivitas sekitar 4 ton/ha. Dan dalam pemasarannya pun, sudah bekerjasama dengan PT. Fajar Taurus sebagai perusahaan peternakan sapi yang siap membeli hasil panen petani. (ew)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar